Pakan Lele |
Tata Cara Pemberian Pakan Ikan - Pakan lele adalah suplemen yang baik untuk lele. Dalam pakan lele, kita tidak bisa sembarangan memebrikan makan. Pakan yang disediakan khusus akan membuat lele lebih berkualitas. Cara pemberian pakan kepada lele juga merupakan hal yang penting dan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam produksi budidaya ternak lele. Sebaliknya, kesalahan dalam tata cara pemberian pakan lele dapat berakibat buru, mulai dari benih atau bibit leleyang muda akan terserang penyakit sampai kondisi yang paling fatal yaitu kematian yang akan terjadi pada ikan lele yang dibudidayakan. Para pengusaha lele ini memiliki banyak keluhan akan ternak atau budidaya ikan lele tentang penyakit yang menyerang lele peliharaan mereka sebagian besar adalah akibat dari minimnya atau mungkin sama sekali belum mengetahui tata cara pemberian pakan lele yang basik dan benar. Pada ulasan berikut ini akan dibahas tata cara pemberian pakan lele, yaitu dapat dibagi menjadi beberapa tahap yang harus diketahui, antara lain adalah :
Waktu pemberian pakan.
Masalah yang kian sering muncul dari para pengusaha yang belum mengetahui ini akan membuat ternak ikan lele gagal. Waktu dalam pemberian pakan ikan sangatlah perlu diperhatikan dalam budidaya ikan ini. Meskinya kita harus membuat jadwal yang dapat mengkontrol waktu pemberian pakan lele, baik yang menggunakan 3 kali sehari atau sampai dengan 5 kali sehari (setiap 3 jam). Yang paling penting dalam poin ini adalah pemberian pakan lele tidak boleh dimulai terlalu pagi, atau bisa dikatakan jangan memberikan pakan lele sebelum jam 9 pagi. Berdasarkan penelitian pada waktu pagi sebelum jam 9, permukaan kolam masih tercemar dengan zat-zat yang merugikan yang dibawa oleh udara. Hal ini dapat membahayakan si ikan. Jika kita memberikannya terlalu pagi, maka zat-zat yang tidak bagus yang ada dipermukaan kolam akan menyatu dengan makanan si ikan dan itu dapat membahayakan kehidupan si ikan tersebut.
Persiapan pemberian pakan.
Kadang hal yang satu ini terlihat sepele dan selalu diabaikan karena dianggap tidak penting. Nah, hal inilah yang menjadikan asalah buat kita dalam melakukan ternak ikan lele ini. Persiapan pemberian pakan ikan ini adalah merupakan faktor yang tidak dapat dilupakan dalam tata cara pemberian pakan ikan lele. Persiapan pemberian pakan untuk pakan yang berbentuk pelet, sebaiknya para pengusaha budidaya ikan lele harus membiasakan membiasakan membibis terlebih dahulu pakan pelet yang akan diberikan (kecuali pelet tenggelam), Bibis adalah proses membasahi pelet dengan air (dianjurkan dengan air hangat), langkah ini berguna agar pelet mengembang, sehingga ikan lele yang mempunyai sifat rakus tidak akan memakan pelet terlalu banyak atau berlebihan, jika kita memberikan pelet dalam kondisi kering, lele akan terus saja menyantap pelet dengan rakus, terlalu banyaknya lele menyantap pelet kering yang belum mengembang akan berakibat fatal, karena pelet-pelet tersebut akan mengembang dalam perut lele, kondisi ini akan berakibat buruk pada kesehatan lele bahkan bisa mengakibatkan kematian. Adapun tata cara pemberian pakan lele untuk pakan tambahan persiapannya adalah dengan cara mengolah atau membersihkan pakan tersebut dengan baik, misalnya jika kita membeli cacing sutera dari toko ikan atau pengepul, sebaiknya cacing-cacing tersebut dicuci atau dibilas sebelum disebar ke kolam. Atau jika kita menggunakan ayam tiren pada segmen pembesaran, sebaiknya ayam tersebut direbus, jangan dibakar, karena jika dengan proses membakar, biasanya yang matang/hangus hanya bagian kulitnya saja, sementara bagian dalamnya belum matang, sehingga masih terdapat zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan ikan, sementara jika prosesnya dilakukan dengan cara merebus, biasanya ayam tiren akan matang secara keseluruhan dan aman dikonsumsi oleh lele.
Cara Memberikan Pakan
Cara memberikan pakan yang baik juga wajib diketahui oleh para pelaku usaha ternak lele agar tata cara pemberian pakan lele menjadi lengkap dan tepat guna.
Cara memberikan pakan yang berbentuk pelet apung harus dilakukan dengan cara menyebar pelet menjadi tiga bagian, untuk mudahnya kita umpamakan tiga bagian kolam adalah ujung kanan, tengah dan ujung kiri, langkah pertama adalah sebar pelet secukupnya pada sisi ujung kanan kolam, setelah pelet habis, sebar lagi secukupnya pada sisi tengah kolam, setelah habis sebar lagi pada sisi ujung kiri kolam, lakukan proses tersebut sampai ikan lele kenyang, cirinya adalah terlihatnya beberapa butir pelet yang tersisa pada saat ditebar dipermukaan kolam. Metode pemberian pakan seperti ini dilakukan agar ikan lebih aktif bergerak, sehingga membantu pertumbuhan ikan, selain itu, dengan cara ini para pelaku usaha ternak lele juga dapat mengontrol tingkat responsif ikan lele.
Untuk pelet tenggelam cara memberikannya berbeda, pelet tenggelam tidak disebar, melainkan hanya ditebarkan pada satu titik, sesuai namanya sifat pelet tenggelam akan tenggelam pada saat ditebar, jadi tebarkanlah sedikit-sedikit, karena lele termasuk ikan yang suka mengejar pakan yang bergerak, jadi dikhawatirkan pelet yang terlanjur tenggelam tidak akan dimakan, jika pada titik pemberian pakan pelet tenggelam respon ikan sudah nampak menurun, sebaiknya pemberian pakan dihentikan, ulangi dan lakukan lagi prosesnya pada setiap pemberian pakan pelet tenggelam.
Pada segmen pembenihan, pakan alami seperti cacing sutera diberikan dengan cara disebar di sudut, di sisi dan di bagian tengah kolam, cacing sutera yang telah dibersihkan/dibilas lalu diambil seujung tangan kemudian diletakkan pada titik yang berbeda, tehnik ini sangat efektif karena larva lele yang berjumlah ribuan yang tersebar di seluruh bagian kolam akan rata mendapatkan makanan. Sementara pada segmen pembesaran, pemberian pakan tambahan seperti ayam tiren sebaiknya digantung, hal ini dilakukan agar meminimalisasikan sisa tulang yang berserakan pada dasar kolam, dengan cara seperti ini, tulang yang tersisa di tali gantungan dapat segera dibuang, sisa tulang yang berserakan bisa sangat berbahaya bagi pelaku ternak lele pada saat panen atau menguras kolam, karena bisa saja terinjak dan melukai kaki atau dapat merobek terpal bagi pengguna kolam terpal.
Demikianlah Tips Tata Cara Pemberian Pakan Ikan Lele. Semoga bermanfaat untuk anda semua yang membaca dan para pembaca yang budiman. Terima kasih.
Waktu pemberian pakan.
Masalah yang kian sering muncul dari para pengusaha yang belum mengetahui ini akan membuat ternak ikan lele gagal. Waktu dalam pemberian pakan ikan sangatlah perlu diperhatikan dalam budidaya ikan ini. Meskinya kita harus membuat jadwal yang dapat mengkontrol waktu pemberian pakan lele, baik yang menggunakan 3 kali sehari atau sampai dengan 5 kali sehari (setiap 3 jam). Yang paling penting dalam poin ini adalah pemberian pakan lele tidak boleh dimulai terlalu pagi, atau bisa dikatakan jangan memberikan pakan lele sebelum jam 9 pagi. Berdasarkan penelitian pada waktu pagi sebelum jam 9, permukaan kolam masih tercemar dengan zat-zat yang merugikan yang dibawa oleh udara. Hal ini dapat membahayakan si ikan. Jika kita memberikannya terlalu pagi, maka zat-zat yang tidak bagus yang ada dipermukaan kolam akan menyatu dengan makanan si ikan dan itu dapat membahayakan kehidupan si ikan tersebut.
Persiapan pemberian pakan.
Kadang hal yang satu ini terlihat sepele dan selalu diabaikan karena dianggap tidak penting. Nah, hal inilah yang menjadikan asalah buat kita dalam melakukan ternak ikan lele ini. Persiapan pemberian pakan ikan ini adalah merupakan faktor yang tidak dapat dilupakan dalam tata cara pemberian pakan ikan lele. Persiapan pemberian pakan untuk pakan yang berbentuk pelet, sebaiknya para pengusaha budidaya ikan lele harus membiasakan membiasakan membibis terlebih dahulu pakan pelet yang akan diberikan (kecuali pelet tenggelam), Bibis adalah proses membasahi pelet dengan air (dianjurkan dengan air hangat), langkah ini berguna agar pelet mengembang, sehingga ikan lele yang mempunyai sifat rakus tidak akan memakan pelet terlalu banyak atau berlebihan, jika kita memberikan pelet dalam kondisi kering, lele akan terus saja menyantap pelet dengan rakus, terlalu banyaknya lele menyantap pelet kering yang belum mengembang akan berakibat fatal, karena pelet-pelet tersebut akan mengembang dalam perut lele, kondisi ini akan berakibat buruk pada kesehatan lele bahkan bisa mengakibatkan kematian. Adapun tata cara pemberian pakan lele untuk pakan tambahan persiapannya adalah dengan cara mengolah atau membersihkan pakan tersebut dengan baik, misalnya jika kita membeli cacing sutera dari toko ikan atau pengepul, sebaiknya cacing-cacing tersebut dicuci atau dibilas sebelum disebar ke kolam. Atau jika kita menggunakan ayam tiren pada segmen pembesaran, sebaiknya ayam tersebut direbus, jangan dibakar, karena jika dengan proses membakar, biasanya yang matang/hangus hanya bagian kulitnya saja, sementara bagian dalamnya belum matang, sehingga masih terdapat zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan ikan, sementara jika prosesnya dilakukan dengan cara merebus, biasanya ayam tiren akan matang secara keseluruhan dan aman dikonsumsi oleh lele.
Cara Memberikan Pakan
Cara memberikan pakan yang baik juga wajib diketahui oleh para pelaku usaha ternak lele agar tata cara pemberian pakan lele menjadi lengkap dan tepat guna.
Cara memberikan pakan yang berbentuk pelet apung harus dilakukan dengan cara menyebar pelet menjadi tiga bagian, untuk mudahnya kita umpamakan tiga bagian kolam adalah ujung kanan, tengah dan ujung kiri, langkah pertama adalah sebar pelet secukupnya pada sisi ujung kanan kolam, setelah pelet habis, sebar lagi secukupnya pada sisi tengah kolam, setelah habis sebar lagi pada sisi ujung kiri kolam, lakukan proses tersebut sampai ikan lele kenyang, cirinya adalah terlihatnya beberapa butir pelet yang tersisa pada saat ditebar dipermukaan kolam. Metode pemberian pakan seperti ini dilakukan agar ikan lebih aktif bergerak, sehingga membantu pertumbuhan ikan, selain itu, dengan cara ini para pelaku usaha ternak lele juga dapat mengontrol tingkat responsif ikan lele.
Untuk pelet tenggelam cara memberikannya berbeda, pelet tenggelam tidak disebar, melainkan hanya ditebarkan pada satu titik, sesuai namanya sifat pelet tenggelam akan tenggelam pada saat ditebar, jadi tebarkanlah sedikit-sedikit, karena lele termasuk ikan yang suka mengejar pakan yang bergerak, jadi dikhawatirkan pelet yang terlanjur tenggelam tidak akan dimakan, jika pada titik pemberian pakan pelet tenggelam respon ikan sudah nampak menurun, sebaiknya pemberian pakan dihentikan, ulangi dan lakukan lagi prosesnya pada setiap pemberian pakan pelet tenggelam.
Pada segmen pembenihan, pakan alami seperti cacing sutera diberikan dengan cara disebar di sudut, di sisi dan di bagian tengah kolam, cacing sutera yang telah dibersihkan/dibilas lalu diambil seujung tangan kemudian diletakkan pada titik yang berbeda, tehnik ini sangat efektif karena larva lele yang berjumlah ribuan yang tersebar di seluruh bagian kolam akan rata mendapatkan makanan. Sementara pada segmen pembesaran, pemberian pakan tambahan seperti ayam tiren sebaiknya digantung, hal ini dilakukan agar meminimalisasikan sisa tulang yang berserakan pada dasar kolam, dengan cara seperti ini, tulang yang tersisa di tali gantungan dapat segera dibuang, sisa tulang yang berserakan bisa sangat berbahaya bagi pelaku ternak lele pada saat panen atau menguras kolam, karena bisa saja terinjak dan melukai kaki atau dapat merobek terpal bagi pengguna kolam terpal.
Demikianlah Tips Tata Cara Pemberian Pakan Ikan Lele. Semoga bermanfaat untuk anda semua yang membaca dan para pembaca yang budiman. Terima kasih.
0 Komentar untuk "Tata Cara Pemberian Pakan Ikan Lele"